Harakat
Dibalik silaunya cahaya sirius
Pada gemerlap kota yang kian tandus
Gugurkan tanaman di bawah pohon pinus
Mahameru berderu
Kaki langit berjalan berarak
Seperti dementor penghisap peta
Tinggalkan bumi dengan goncangan lama
Sambil menyelam meminum air;
Manusia berbondong bersama harta dunia
Lupa akan sajak penembus jalan setapak
Yang barangkali ada angin syurga menyeruak
Bukan, ini bukan bencana
Bukan pengingat hanyutnya separuh tanah rencong di desember silam
Bukan pula penyemangat,
Inilah kiamat
-Rf-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar